A.
Pengertian dan Tujuan Panca Yadnya
Yang dimaksud dengan Panca Yadnya adalah : Panca
artinya lima dan Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas
kehadapan Tuhan yang dalam istilah Bali masyarakat Hindu menyebutkan Ida
Sanghyang Widi Wasa.
Tujuan ber-Yajna adalah dalam MDS VI,35 disebutkan
“kalau ia telah membayar tiga macam hutangnya (Kepada Tuhan, kepada leluhur,
dan kepada orang tua) hendaknya ia menunjukan pikirannya untuk mencapai
kebebasan terakhir, ia yang mengejar kebebasan terakhir tanpa menyelesaikannya
akan tenggelam” artinya Pikiran (manas) baru bisa ditujukan pada kelepasan
setelah tiga hutang kita bayar. Tiga hutang dalam bahasan sansekerta disebut
Tri Rna. Dari Tri Rna, tiga kesadaran berhutang ini menimbulkan pelaksanaannya
yaitu Panca Yajna.
B.
Macam-Macam Yadnya
1. Dewa Yadnya
Upacara Dewa Yadnya adalah pemujaan serta persembahan suci
yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan dan sinar-sinar suciNYA yang disebut dewa-dewi.
Adanya pemujaan kehadapan dewa-dewi atau para dewa karena
beliau yang dianggap mempengaruhi dan mengatur gerak kehidupan di dunia
ini.
Salah satu dari Upacara Dewa Yadnya seperti Upacara Hari
Raya Saraswati yaitu upacara suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk
memperingati turunnya Ilmu Pengetahuan yang dilaksanakan setiap 210 hari yaitu
pada hari Sabtu, yang dalam kalender Bali disebut Saniscara Umanis uku
Watugunung, pemujaan ditujukan kehadapan Tuhan sebagai sumber Ilmu Pengetahuan
dan dipersonifikasikan sebagai Wanita Cantik bertangan empat memegang wina
(sejenis alat musik), genitri (semacam tasbih), pustaka lontar bertuliskan
sastra ilmu pengetahuan di dalam kotak kecil, serta bunga teratai yang
melambangkan kesucian.
2. Bhuta Yadnya
Bhuta artinya unsur-unsur alam, sedangkan Yadnya artinya
upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.
Kata “Bhuta” sering dirangkaikan dengan kata “Kala” yang
artinya “waktu” atau “energi” Bhuta Kala artinya unsur alam semesta dan
kekuatannya.
Bhuta Yadnya adalah pemujaan serta persembahan suci yang
tulus ikhlas ditujukan kehadapan Bhuta Kala yang tujuannya untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan Bhuta Kala dan memanfaatkan daya gunanya. Salah
satu dari upacara Bhuta Yadnya adalah Upacara Tawur ke Sanga (Sembilan)
menjelang Hari Raya Nyepi (Tahun Baru / Çaka / Kalender Bali).
Upacara Tawur ke Sanga (Sembilan) adalah upacara suci yang
merupakan persembahan suci yang tulus ikhlas kepada Bhuta-Kala agar terjalin
hubungan yang harmonis dan bisa memberikan kekuatan kepada manusia dalam
kehidupan
3. Upacara Manusa Yadnya
Manusa artinya manusia, Yadnya artinya upacara persembahan
suci yang tulus ikhlas.
Upacara Manusa Yadnya adalah upacara persembahan suci yang
tulus ikhlas dalam rangka pemeliharaan, pendidikan serta penyucian secara
spiritual terhadap seseorang sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan
sampai akhir kehidupan.
4. Pitra Yadnya
Pitra artinya arwah manusia yang sudah meninggal. Yadnya
artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.
Upacara Pitra Yadnya adalah upacara persembahan suci yang
tulus ikhlas dilaksanakan dengan tujuan untuk penyucian dan meralina ( kremasi)
serta penghormatan terhadap orang yang telah meninggal menurut ajaran Agama
Hindu.
Yang dimaksud dengan meralina (kremasi menurut Ajaran Agama
Hindu) adalah merubah suatu wujud demikian rupa sehingga unsur-unsurnya kembali
kepada asal semula.
Yang dimaksud dengan asal semula adalah asal manusia dari
unsur pokok alam yang terdiri dari air, api, tanah, angin dan akasa.
Sebagai sarana penyucian digunakan air dan tirtha (air suci)
sedangkan untuk pralina digunakan api pralina (api alat kremasi).
5. Upacara Rsi Yadnya
Rsi artinya orang suci sebagai rokhaniawan bagi masyarakat
Umat Hindu di Bali.
Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.
Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.
Upacara Resi Yadnya adalah upacara persembahan suci yang
tulus ikhlas sebagai penghormatan serta pemujaan kepada para Resi yang telah
memberi tuntunan hidup untuk menuju kebahagiaan lahir-bathin di dunia dan
akhirat.
Demikian Upacara Panca Yadnya yang dilaksanakan oleh Umat
Hindu di Bali sampai sekarang yang mana semua aktifitas kehidupan sehari-hari
masyakat Hindu di Bali selalu didasari atas Yadnya baik kegiatan dibidang
sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, pertanian, keamanan dan industri semua
berpedoman pada ajaran-ajaran Agama Hindu yang merupakan warisan dari para
leluhur Hindu di Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar