tanpa judul

Vishnu

Jumat, 29 Mei 2015

Ajaran Budha Tentang Bhavana



1. Pengertian Bhavana

Bhavana berarti pengembangan, yaitu pengembangan batin dalam melaksanakan pembersihannya. Istilah lain yang arti dan pemakaiannya hampir sama dengan bhavana adalah samadhi. Samadhi berarti pemusatan pikiran pada suatu obyek.

Samadhi yang benar (samma samadhi) adalah pemusatan pikiran pada obyek yang dapat menghilangkan kekotoran batin tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk karma yang baik, sedangkan samadhi yang salah (miccha samadhi) adalah pemusatan pikiran pada obyek yang dapat menimbulkan kekotoran batin tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk karma yang tidak baik. Jika dipergunakan istilah samadhi, maka yang dimaksud adalah “Samadhi yang benar”.

2. macam-macam bhavana

1. Samatha bhavana yaitu pengembangan batin dengan obyek diluar diri meditator/didalam diri meditator yang berjumlah 40 obyek. Samatha bhavana ini dilakukan untuk menekan/mengendapkan 5 rintangan batin (nivarana) dan 10 gangguan (10 Palibhoda).

2. vipassana bhavana yaitu pengembangan batin dengan obyek yang ada pada kita (Nama dan Rupa) dan 4 satipathana. Vipassana bhavana ini dilakukan untuk melenyapkan/memusnahkan dan mencabut akar-akar sebab penderitaan dengan memahami Anicca, Dukkha, Anatta dan melihat segala sesuatu dengan apa adanya/ sesuai dengan kenyataan.

Dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
– Tujuan dari Samatha Bhavana adalah untuk ketenangan dan pengetahuan jhana-jhana.
– Sedangkan Vipassana Bhavana bertujuan untuk mencapai kesucian tertinggi yaitu arahat.

40 Macam Obyek Meditasi:

Dalam Samatha Bhavana ada 40 macam obyek meditasi. Obyek-obyek meditasi ini dapat dipilih salah satu yang kiranya cocok dengan sifat atau pribadi seseorang. Pemilihan ini dimaksudkan untuk membantu mempercepat perkembangannya. Pemilihan sebaiknya dilakukan dengan bantuan seorang guru.
Keempat puluh macam obyek meditasi itu adalah :
  1. Sepuluh kasina (sepuluh wujud benda), yaitu :
    1. Pathavi kasina = wujud tanah
    2. Apo kasina = wujud air
    3. Teja kasina = wujud api
    4. Vayo kasina = wujud udara atau angin
    5. Nila kasina = wujud warna biru
    6. Pita kasina = wujud warna kuning
    7. Lohita kasina = wujud warna merah
    8. Odata kasina = wujud warna putih
    9. Aloka kasina = wujud cahaya
    10. Akasa kasina = wujud ruangan terbatas
  2. Sepuluh asubha (sepuluh wujud kekotoran), yaitu :
    1. Uddhumataka = wujud mayat yang membengkak
    2. Vinilaka = wujud mayat yang berwarna kebiru-biruan
    3. Vipubbaka = wujud mayat yang bernanah
    4. Vicchiddaka = wujud mayat yang terbelah di tengahnya
    5. Vikkahayitaka = wujud mayat yang digerogoti binatang-binatang
    6. Vikkhittaka = wujud mayat yang telah hancur lebur
    7. Hatavikkhittaka = wujud mayat yang busuk dan hancur
    8. Lohitaka = wujud mayat yang berlumuran darah
    9. Puluvaka = wujud mayat yang dikerubungi belatung
    10. Atthika = wujud tengkorak
  3. Sepuluh anussati (sepuluh macam perenungan), yaitu :
    1. Buddhanussati = perenungan terhadap Buddha
    2. Dhammanussati = perenungan terhadap Dhamma
    3. Sanghanussati = perenungan terhadap Sangha
    4. Silanussati = perenungan terhadap sila
    5. Caganussati = perenungan terhadap kebajikan
    6. Devatanussati = perenungan terhadap makhluk-makhluk agung atau para dewa
    7. Marananussati = perenungan terhadap kematian
    8. Kayagatasati = perenungan terhadap badan jasmani
    9. Anapanasati = perenungan terhadap pernapasan
    10. Upasamanussati = perenungan terhadap Nibbana atau Nirwana
  4. Empat appamañña (empat keadaan yang tidak terbatas), yaitu :
    1. Metta = cinta kasih yang universal, tanpa pamrih
    2. Karuna = belas kasihan
    3. Mudita = perasaan simpati
    4. Upekkha = keseimbangan batin
  5. Satu aharapatikulasanna (satu perenungan terhadap makanan yang menjijikkan)
  6. Satu catudhatuvavatthana (satu analisa terhadap keempat unsur yang ada di dalam badan jasmani)
  7. Empat arupa (empat perenungan tanpa materi), yaitu :
    1. Kasinugaghatimakasapaññatti = obyek ruangan yang sudah keluar dari kasina
    2. Akasanancayatana-citta = obyek kesadaran yang tanpa batas
    3. Natthibhavapaññati = obyek kekosongan
    4. Akincaññayatana-citta = obyek bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar