tanpa judul

Vishnu

Kamis, 04 Juni 2015

Sistem Kemasyarakatan, Pemerintahan, Filsafat dan Kepercayaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia




a.        Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan pada masa hindu, sangat dipengaruhi oleh stratifikasi sosial berdasarkan system kasta. kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajat orang yang bersangkutan yang dibagi atas tingkatan-tingkatan tertentu yang memiliki system nilai yang berbeda-beda dan berlaku secara turun menurun. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan asli dari Indonesia. Sedangkan pada masyarakat yang dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan budha, system struktur sosial masyarakatnya tidak didasarkan pada kasta, tetapi didasarkan pada dua golongan, yaitu golongan bikhu-bikhuni dan masyarakat umum.

b.      Sistem Pemerintahan
Pengaruh India di Indonesia dalam system pemerintahan dapat dilihat dengan adanya system pemerintahan yang sederhana. Di bidang pemerintahan, setelah pengaruh India masuk maka munculah pemerintahan yang dipegang oleh raja serta wilayahnya disebut kerajaan yang semula pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan warga lainnya (primus interpares). Rajanya dinobatkan melalui upacara Abhiseka, biasanya namanya ditambah “warman” seperti di kerajaan kutai, trauma dan sebagainya. Raja harus berwibawa dan dipandang mempunyai kesaktian (kekuatan gaib) seperti para raja disembah menunjukan adanya pemujaan dewa raja.

c.       Sistem Filsafat
Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu Jawa. Misalnya, tempat yang makin tinggi makin suci sebab merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah sebabnya raja-raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun, Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri (Yogyakarta).

d.      Sistem Kepercayaan
kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme. Percaya adanya kehidupan setelah mati, yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus tersebut dipercayai memiliki kekuatan, maka roh nenek moyang tersebut dipuja. Namun, setelah pengaruh interaksi kebudayaan Hindu–Buddha masuk terjadilah akulturasi system kepercayaan sehingga masyarakat Indonesia mulai ada yang menganut agama Hindu dan Buddha. Tetapi masuknya pengaruh hindu budha tidak menyebabkan pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar